Tim peneliti Maize Research Center (MRC) telah berhasil merakit galur induk untuk produksi benih hibrida F1 yang telah diuji. Walaupun demikian masih ada beberapa hal yang harus di kaji untuk sampai pada tahap yang siap diimplemantasikan secara mudah oleh petani. Masalah yang pertama adalah adanya perbedaan waktu berbunga antar galur galur yang dipunyai sehingga kalau dipaksakan digunakan sebagai tetua tanpa diteliti terlebih dahulu maka konskuensinya adalah tidak terbentuk biji pada hibrida F1. Kedua adalah jika terpaksa menggunakan galur tetua dengan waktu berbunga yang berbeda apakah ada alternatif teknologi penyimpanan serbuk sari yang dapat digunakan untuk mengatasi atau tidak, berapa lama dapat disimpan. Oleh karena itu, kajian ini penting dilakukan dalam rangka finalisasi perakitan varietas jagung unggul.